Sleep Paralyze (tindihan)


Sleep Paralyze
Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.
Di dunia Barat, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa melihat agen rahasia asing atau alien. Sementara di beberapa lukisan abad pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas.
A.  Kurang Tidur
Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM). Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi. Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM). Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.
Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.
B.  Jangan Anggap Remeh
Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi. Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.
Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam. Perlu diketahui juga, seep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.
Nah, jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.
C.  Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai Negara
·      Di budaya Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut the devil riding your back
·      Di budaya China, disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.
·      Di budaya Meksiko, disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.
·      Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.
·      Di budaya Islandia, disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.
·      Di budaya Tuki, disebut karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.
·      Di budaya Jepang, disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.
·      Di budaya Vietnam, disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.
·      Di budaya Hungaria, disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.
·      Di budaya Malta, gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.
·      Di budaya New Guinea, fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis. hantu atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.
D.  Tindihan, Seolah Lumpuh Selagi Tidur - Thread Solved
Pernahkah anda merasa seperti tertindih sesuatu yang sangat berat, dicekik, dada sesak, tak mampu bergerak maupun berteriak, saat menjelang atau bangun tidur?
Fenomena itu beberapa kali dialami Fajar (26) sewaktu masih SMA. "Seperti ditindih sesuatu yang tidak kelihatan, saya jadi tidak bisa bersuara ketika hendak berteriak. Ada rasa dingin yang menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh," kisahnya.
Kejadian itu sempat membuatnya tidak berani tidur. Apalagi setelah ia mendengar cerita neneknya bahwa hal itu dikenal dengan nama tindihan, dan yang menindihnya adalah makhluk halus. Setelah berkonsultasi ke dokter, ia baru tahu bahwa ia mengalami gangguan tidur yang disebut sleep paralysis.
Tindihan istilah medisnya sleep paralysis. Ini merupakan kondisi ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak, berteriak pun tidak mampu. Kejadian ini biasanya disertai halusinasi, yaitu seperti melihat sosok di sekitar tempat tidur, dan dapat berlangsung dalam hitungan detik hingga menit.
Fenomena ini kerap dikaitkan dengan hal mistis. Sebab, bentuk halusinasi yang muncul bisa menyerupai sosok sahabat, kerabat yang telah meninggal, bayangan hitam, atau hantu, tergantung latar belakang kebudayaannya.
Di Barat, fenomena ini sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada pula yang melaporkan melihat agen rahasia asing atau alien. Pada banyak lukisan abad pertengahan dapat kita lihat sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan, sehingga ia dalam ketakutannya merasa sulit bernapas.
Mala fungsi tidur "Tindihan paling sering terjadi pada orang yang kurang tidur. Bisa juga dipicu oleh kelelahan, stres, cemas berlebihan," kata Dr. Andreas Prasadja, RPSGT, sleep technologist dari Sleep Disorder Clinic, RS Mitra Kemayoran.
Seorang peneliti sleep paralysis, Al Cheyne dari University of Waterloo berpendapat, sleep paralysis adalah sejenis halusinasi karena adanya malafungsi tidur dari tahap rapid eye movement (REM).
Dijelaskan Dr. Andreas, tidur dibagi menjadi beberapa tahap berdasarkan gelombang otak, yaitu tahap N1, N2, N3, dan R. Urutan tidur biasanya dimulai dari N1-N2-N3-kembali ke N2-R-kembali ke N2-N3-kembali ke N2-R-kembali ke N2-N3 dan seterusnya. N1 adalah tahap tidur paling ringan, sering kita masih setengah sadar. N2 merupakan tahap tidur yang lebih dalam, sedangkan N3 paling dalam. R adalah REM. Pada tahap ini mimpi terjadi.
Gelombang otak mimpi mempunyai frekuensi mirip gelombang otak sadar. Ini menjelaskan kenapa orang bisa merasa berada dalam alam kesadaran lain ketika bermimpi.
Kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur sering membuat gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Dari sadar ke N1 lalu melompat ke R (mimpi). Yang khas pada mimpi ini timbul halusinasi munculnya sosok lain dan lumpuh (paralysis), sehingga tubuh tidak dapat bergerak atau mulut kelu.
Tindihan dapat terjadi pada pria dan wanita. Usia rata-rata orang mengalami tindihan pertama kali 14-17 tahun. Diperkirakan setiap orang pernah mengalami tindihan setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Tindihan dapat disebabkan hal yang tidak dapat dikontrol hingga memicu stres dan terbawa dalam mimpi.
Kondisi lingkungan kerja juga berpengaruh. Contohnya, mereka yang bekerja dalam shift lalu kekurangan tidur dan memiliki pola tidur yang tidak teratur. Juga sering terjadi pada individu yang tidur dalam posisi telentang, wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur. Karena itu, mengubah posisi tidur dapat mengurangi risiko terserang tindihan.
Tindihan bisa muncul pada penderita sleep apnea walaupun jarang karena selalu berada dalam kondisi kurang tidur akibat henti napas. Kurang tidur inilah yang memicu tindihan.
Ø Gejala depresi
Meski biasa terjadi, tindihan patut diwaspai karena bisa merupakan gejala penyakit, misalnya narcolepsy, sleep apnea, kecemasan, depresi, atau kurang tidur. Ada baiknya penderita membuat catatan mengenai pola tidurnya selama beberapa minggu, untuk membantu mengetahui penyebab tindihan.
Setelah mengetahui faktor pemicu, cara ideal menghalaunya tentu menghindari pemicu. Jika tindihan sebagai akibat terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.
Jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Catatan yang sudah dibuat akan sangat membantu ketika penderita memeriksakan diri ke dokter.
Dokter perlu mengetahui kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Juga jenis obat yang pernah atau sedang digunakan. Orang yang susah tidur bisa diberi obat penenang untuk mempermudah tidurnya.
"Kurang tidur tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah terlalu berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur," katanva.
E.  Gaya Hidup yang Memicu Lumpuh Tidur
Penulis : Prita Daneswari
dexknows.com
      1.  LUMPUH
 Tidur atau rep-repan ternyata dipicu oleh beberapa gaya hidup kita sehari-hari. Seperti halnya gangguan tidur, ada beberapa kebiasaan kita sehari-hari yang bisa membuat kita mengalami rep-repan. Apa sajakah itu?
      2.  Stres dan konsumsi alkohol
Dorongan untuk memenangkan kompetisi atau ambisi jelas telah menciptakan kondisi stres. Sementara itu, alkohol tidak akan membantu menghilangkan stres, tetapi malah membuatnya semakin parah. Maka itu, coba untuk menghentikan kebiasaan meneguk alkohol kala tertekan dan segera cari solusi lain yang lebih menyehatkan.
      3.  Tidur tak teratur
Pola tidur merupakan aspek penting dalam kesehatan Anda. Kebiasaan begadang bisa mempengaruhi keadaan pikiran Anda.
      4.  Kondisi medis
Adanya gangguan seperti rasa kecemasan atau gangguan bipolar dan kekurangan kalium juga dapat mengakibatkan kelumpuhan tidur. Dalam kasus ini, penting untuk mendapatkan istirahat yang cukup.
      5.  Penyakit lain
Selain itu, lumpuh tidur juga bisa terjadi pada mereka yang menderita narkolepsi, tidur tiba-tiba selama beberapa menit setiap saat hari, cataplexy, hilangnya otot menyebabkan jatuh, atau halusinasi hipnogogic, bangun dengan halusinasi. (Pri/OL-06)
BAGAIMANA bila kita tiba-tiba mengalami lumpuh tidur atau rep-repan? Dengan keadaan yang seakan lumpuh dan tak bisa bergerak tentu sulit untuk mencari bantuan. Anda bisa mencoba beberapa cara di bawah ini:
a.       Saat terserang kelumpuhan tidur, cobalah untuk memindahkan jari karena gerakan yang satu ini cukup efektif untuk mengentikan sindrom ini.
b.      Mandilah dengan air hangat sebelum menuju tempat tidur. Hal ini membuat tubuh hangat dan nyaman.
c.       Olahraga teratur dan latihan pernapasan dapat membantu Anda tidur nyenyak.
d.      Carilah zona kenyamanan Anda saat tidur. Sebagai contoh, tidak tidur dalam posisi telentang. (Pri/OL-06)
Kamu membuka mata. Baru saja kamu tidur selama beberapa jam. Kamu bisa merasakan pikiranmu melayang-layang antara sadar dan tidak. Sambil berusaha mengumpulkan kesadaranmu, kamu mencoba untuk bangun. Tetapi, ada sesuatu yang tidak beres. Tubuhmu tidak bisa bergerak, nafasmu sesak, seakan-akan ada makhluk tidak terlihat yang menginjak dadamu. Kamu membuka mulutmu dan hendak berteriak, tidak ada suara yang keluar. Seseorang sedang mencekik leherku, pikirmu. Ada sesuatu yang tidak beres.
Ya, kalian mengerti maksud saya. Kita semua pernah mengalaminya. Sebagian menyebut fenomena ini dengan sebutan tindih hantu atau irep-irep. Entah apa kata resmi bahasa Indonesianya. Dulu, saya sempat mengira kalau kata fenomena ini disebut Lucid Dream. Namun, ternyata saya salah. Fenomena ini sebenarnya bernama Sleep Paralysis (Lumpuh Tidur) atau The Old Hag Syndrome.
Mereka yang mengalami fenomena ini kadang merasa ketakutan karena mengira sedang diserang oleh setan. Tidak bisa disalahkan. Zaman dulu, ada kepercayaan kalau fenomena ini diakibatkan oleh "Old Hag" atau "Penyihir" yang sedang menduduki dada korban. Dari situlah ia mendapatkan nama The Old Hag Syndrome.
Ketika ilmu pengetahuan mulai berkembang, nama The Old Hag Syndrome mulai ditinggalkan. Para peneliti lebih suka menyebutnya Sleep Paralysis (SP).
Lalu, pertanyaannya adalah: Apa yang menyebabkannya?
Menurut survey Gallup tahun 1992, hampir semua orang dewasa mengalami Sleep Paralysis, paling tidak dua tahun sekali. Jadi fenomena ini bukan sesuatu yang asing bagi manusia. Usaha untuk menelitinya telah berlangsung sejak tahun 1950an, namun baru benar-benar bisa dipahami ketika para peneliti mulai mengerti hubungan antara kondisi REM (Rapid eye movement) dengan mimpi.
Ketika kita tidur, kita akan memasuki beberapa tahapan tertentu. Memang ada banyak, namun kita hanya akan melihat dua tahapan besarnya, yaitu Non REM dan REM.
Ketika kita tidur, 80 menit pertama, kita memasuki kondisi Non Rem, lalu diikuti 10 menit REM. Siklus 90 menit ini berulang sekitar 3 sampai 6 kali semalam. Selama Non REM, tubuh kita menghasilkan beberapa gerakan minor dan mata kita bergerak-gerak kecil.
Ketika kita masuk ke kondisi REM, detak jantung bertambah cepat, hembusan nafas menjadi cepat dan pendek dan mata kita bergerak dengan cepat (Rapid eye movement - REM). Dalam kondisi inilah mimpi kita tercipta dengan jelas dan kita bisa melihat objek-objek di dalam mimpi.
Dr.Max Hirshkowitz, direktur Sleep Disorders Center di Veterans Administration Medical Center di Houston mengatakan kalau Sleep Paralysis muncul ketika otak kita mengalami kondisi transisi antara tidur mimpi yang dalam (REM dreaming Sleep) dan kondisi sadar.
Selama REM dreaming sleep, otak kita mematikan fungsi gerak sebagian besar otot tubuh sehingga kita tidak bisa bergerak. Dengan kata lain, kita lumpuh sementara. Fenomena ini disebut REM Atonia.
"Kadang, otak kita tidak mengakhiri mimpi atau lumpuh kita dengan sempurna ketika terbangun. Ini bisa menjelaskan mengapa tubuh kita menjadi kaku."
Menurut hasil penelitiannya, Dr.Hirshkowitz menyimpulkan kalau efek ini hanya berlangsung selama beberapa detik hingga paling lama satu menit. Namun, bagi korban, sepertinya pengalaman ini berlangsung sangat lama.
Lalu, bagaimana dengan perasaan adanya makhluk gaib yang muncul di kamar kita?
Florence Cardinal, seorang peneliti lain mengatakan kalau halusinasi biasanya memang menyertai Sleep Paralysis. Kadang ada perasaan kalau ada orang lain di dalam ruangan atau bahkan kita bisa merasakan adanya makhluk yang sedang melayang di atas kita.
Lalu, kita bisa merasakan adanya tekanan di dada seperti sedang diinjak atau diduduki. Malah, ada beberapa korban yang melaporkan mendengar suara langkah kaki, pintu terbuka dan suara-suara aneh. Ini cukup menakutkan, tapi normal. Bahkan banyak peneliti yang percaya kalau fenomena "penculikan oleh alien" atau "diserang roh jahat" kebanyakan hanyalah halusinasi yang terkait dengan Sleep Paralysis.
Lalu, dalam kondisi apakah Sleep Paralysis biasa muncul?
Beberapa penelitian menunjukkan adanya kondisi tertentu dimana kemungkinan mengalami Sleep Paralysis akan menjadi lebih tinggi bagi seseorang. Mereka yang mengalaminya, biasanya adalah ketika yang bersangkutan tidur telentang.
Lalu, fenomena ini lebih sering terjadi pada mereka yang mengalami kelelahan yang berlebihan atau mereka yang jadwal tidur normalnya terganggu. Dan luar biasanya, mereka yang biasa minum obat penenang akan menjadi lebih sering mengalaminya (Ironis bukan?).
Bagaimana kita menghindari Sleep Paralysis?
Ini ada beberapa tips yang dihasilkan dari penelitian klinis, yaitu:
                                                 1.            Tidurlah yang cukup dan teratur
                                                 2.            Kurangi Stres.
                                                 3.            berolahragalah secara teratur
Dengan kata lain, gaya hidup sehat! Tapi yang terpenting dari semuanya adalah, Jika kalian terlanjur mengalami ini, tidak perlu takut, karena fenomena ini hanya berlangsung sesaat dan akan segera berlalu. (serendip.brynmawr.edu, about.com)

11 comments:

  1. LUCID DREAM DAN KETINDIHAN BERBEDA, LUCID DREAM BISA DIALAMI TANPA KETINDIHAN 1

    pernah mengalami ketindihan saat tidur?
    saya sering mengalaminya sampai sekarang dan saya ingin berbagi cerita..

    gejala ketindihan ini emang nyeremin, saya mendiskripsikannya seperti roh saya "tersangkut" tidak bisa sadar tidak bisa tidur lagi. dan ini bukan hanya beberapa detik saja, jika tidak tersadar maka bisa terjadi cukup lama. awalnya saya mengira fenomena ini adalah gangguan setan, setelah saya mencari info di internet ketindihan juga disebut sleep paralys.

    "Selama REM dreaming sleep, otak kita mematikan fungsi gerak sebagian besar otot tubuh sehingga kita tidak bisa bergerak. Dengan kata lain, kita lumpuh sementara. Fenomena ini disebut REM Atonia."

    fenomena ketindihan ini ternyata dapat dijelaskan secara medis tetapi "APA YANG BENAR-BENAR MENJADI PENYEBABNYA?" tidak ada yang bisa menjelaskan,. karena letih?? iya lalu apa hubungannya letih dan terjadi fenomena ini?.

    saya sering mengalaminya hampir setiap minggu dan saya mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Berikut beberapa pengalaman saya dan apa yang bisa saya simpulkan

    ReplyDelete
  2. trimakasih atas pengalaman yg sudah di share..
    saya sendiri mencai artikel ini karena hampir setiap hari mengalaminya. dan setelah saya telusuri. ternyata memang tubh saya tidak merespon perintah otak. saya bahkan merasa sadar membuka mata dan bisa melihat ekeliling saya. tp tubuh rasanya susah sekali untuk digerakkan. namun ketika saya mempunyai kekuatan untuk bangkit, saya langsung berdiri dan mengambil airwudhu. saya merasa, gangguan yg saya alami karena tubuh saya lelah dan ingin istirahat. sememntara otak saya masih ingin bekerja. dan menurut saya, letih jg menjadi salah satu penyebabnya.

    ReplyDelete
  3. kenapa sleep paralysis atau eureup-eureup yang saya kenal itu sering terjadi pada pagi hari?

    ReplyDelete
  4. Mungkin pengalaman kamu terlalu dibuat-buat tapi, anggaplah itu adalah benar apa adanya.

    Pertama, percuma jika mencarinya dengan 'Ïlmiah" yang ada pada 'saat ini'. Mungkin nanti setelah next update dari 'Hadron Collider'. Stay update aja.

    Kedua, Keadaan berubah & suara-suara aneh.
    Kalau keadaan saya tak cukup banyak info mengenainya, tetapi dari kebanyakan mengalami tak cukup banyak perubahan lingkungan. Sepertinya itu tergantung "Kesadaran Kamu" kamu mengharapkan suasana yang seperti apa & tergantung juga dari 'satpam' kamu diberi penglihatan yang seperti apa.
    Kalau suara, terjadi karena sinkronisasi penerimaan signal suara yang terjadi dalam otak sedang tidak stabil, itu wajar & paling tidak artinya kamu masih hidup.

    Ketiga, Adik berubah muka jadi anda.
    Ingatlah, bahwa tiada siapapun di dunia ini selain diri anda, satpam anda, dan penjaga bioskop.
    Hal yang terjadi di dunia secara nyata atau tidak nyata, eksklusif semata-mata hanya untuk anda.
    Googling mengenai 'Teori Kuantum', dari stephen hawking aja yg gampangan.

    Keempat, diserbu, diseret.
    Anda disuruh pulang dan belum saatnya tiba.

    Kelima, punya bantuan dari adik.
    Ini mewah, anda bisa bergandengan tangan dengan entitas lain.

    Akhir, mencari jawaban yg memuaskan.
    Semua juga sedang mencarinya melalui ilmiah salah satunya yg menarik. Amerika tak mau buang-buang uang untuk itu. Akhirnya Prancis yg dapet projeknya (CERN),...

    Coba saja anda pelajari lebih lanjut kesana.

    Tetapi yang menjadi misteri akhir dan pertanyaan terbesar jika kita mampu menguasai dunia astral dan memanipulasinya.
    Akan kah kita mampu membuat ''Surga'' (Janna) sendiri dan hidup kekal didalamnya?.
    Karena dalam ilmiah 'umur' manusia ada penyebabnya, dan kita mampu memanipulasikan panjang umur kita. Tapi ya tetap aja walau mati-mati juga akhirnya.

    ReplyDelete
  5. Saya jg sering tuh bhkan smpai ngrasa me layang" smpai langit" rumah hnya 1cm dri wjah sya, yg lbih extreme lg sya prnah merasa 'keluar' dan melihat tubuh sya sedang tertidur, tpi yg paling sering sih brasa melayang, biasanya dmukai dri kaki dan gjala awalnya psti sya merasa jntung sya ser"an mirip sprti naik wahana kora".. apa yg sya alami jg trmsuk sleep paralysis?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu namanya astral projection (fenomena keluar dari tubuh)

      Delete
  6. Just Share,,

    Mungkin saya sudah terbiasa dengan Sleep Paralysis, bahkan belum ada 1 menit berbaring dan terjadi 3 kali ketika memberontak.
    Entahlah hanya seseorang yang pernah mengalami yang tau, bagaimana tentang fenomena ini, mungkin sulit di gambarkan harusnya dirasakan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yoih, aku juga sampe satu malam ngalamin berkali-kali. ditambah halusinasi yang horo. awalnya panik sih waktu dulu SD. tapi sekarang udah biasa dan udah nggak panik.

      paling menyebalkan saat kuliah dan tertidur di kelas, tiba-tiba sleep paralysis padahal si dosen lagi di samping. duhdek.

      apa yang salah dari aku??

      Delete
    2. Saat itu saya mencoba berontak , dan ya saya berhasil berdiri tegap

      Delete
  7. Baru saja saya mengalami sleep paralysis, itu rasanya jiwa sudah terbangun namun raganya itu tidak bisa terbangun. Berteriak tapi tidak keluar suara, mau menggerakan badan juga gak bisa, sangat sakit rasanya, berharap ada orang yang bisa menolong membangunkan saya. Saya terus berusaha bangun, dan kerikan bangun napas saya sangat cepat dan tidak ingin tidir lagi. Yang menjadi pertanyaan kenapa setelah bangun, badan memaksa untuk tidur lagi ?

    ReplyDelete