Sleep Paralyze (tindihan)
Sleep Paralyze
Menurut medis, keadaan
ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik,
dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh
(karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang pernah
mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Sleep paralysis
bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama
kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias
tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang
menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti
melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena
ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.
Di dunia Barat, fenomena tindihan sering
disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang
muncul. Ada juga yang merasa melihat agen rahasia asing atau alien. Sementara
di beberapa lukisan abad pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh
jahat menduduki dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas.
A. Kurang Tidur
Menurut Al Cheyne, peneliti dari
Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena
adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM). Sebagai pengetahuan,
berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah
tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih
dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi. Saat
kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti
tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke
tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM). Ketika otak
mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis
terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi
adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas
dari mimpi.
Selain itu, sleep paralysis juga bisa
disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan
terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda
bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang
tidak teratur.
B. Jangan Anggap Remeh
Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini
patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda
narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea
(mendengkur), kecemasan, atau depresi. Jika Anda sering mengalami gangguan
tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu.
Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari
pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak
beristirahat.
Kurang tidur pun tidak boleh dianggap
remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat.
Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada
jam yang sama setiap malam. Perlu diketahui juga, seep paralysis umumnya
terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas
dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya,
kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang
gangguan tidur ini.
Nah, jika tindihan disertai gejala lain,
ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa
lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah
berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu
ketika memeriksakan diri ke dokter.
C. Mitos Sleep Paralysis
Di Berbagai Negara
·
Di budaya Afro-Amerika,
gangguan tidur ini disebut the devil riding your back
·
Di budaya China,
disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.
·
Di budaya Meksiko,
disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang
meninggal yang menempel pada seseorang.
·
Di budaya Kamboja, Laos
dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur
dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal
di alam mereka.
·
Di budaya Islandia, disebut
mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada
seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.
·
Di budaya Tuki, disebut
karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur,
menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.
·
Di budaya Jepang,
disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga
diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.
·
Di budaya Vietnam,
disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya
gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.
·
Di budaya Hungaria,
disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany
(penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini
diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di
saat tidur.
·
Di budaya Malta,
gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa
bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Dan
untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari
perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.
·
Di budaya New Guinea,
fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh
manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak
menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang
disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis. hantu atau hantu
yang sedang menaiki bahu seseorang.
D. Tindihan,
Seolah Lumpuh Selagi Tidur - Thread Solved
Pernahkah anda merasa seperti tertindih
sesuatu yang sangat berat, dicekik, dada sesak, tak mampu bergerak maupun
berteriak, saat menjelang atau bangun tidur?
Fenomena itu beberapa kali dialami Fajar
(26) sewaktu masih SMA. "Seperti ditindih sesuatu yang tidak kelihatan,
saya jadi tidak bisa bersuara ketika hendak berteriak. Ada rasa dingin yang
menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh," kisahnya.
Kejadian itu sempat membuatnya tidak
berani tidur. Apalagi setelah ia mendengar cerita neneknya bahwa hal itu
dikenal dengan nama tindihan, dan yang menindihnya adalah makhluk halus.
Setelah berkonsultasi ke dokter, ia baru tahu bahwa ia mengalami gangguan tidur
yang disebut sleep paralysis.
Tindihan istilah medisnya sleep
paralysis. Ini merupakan kondisi ketika orang akan tidur atau bangun tidur
merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak, berteriak
pun tidak mampu. Kejadian ini biasanya disertai halusinasi, yaitu seperti
melihat sosok di sekitar tempat tidur, dan dapat berlangsung dalam hitungan
detik hingga menit.
Fenomena ini kerap dikaitkan dengan hal
mistis. Sebab, bentuk halusinasi yang muncul bisa menyerupai sosok sahabat,
kerabat yang telah meninggal, bayangan hitam, atau hantu, tergantung latar
belakang kebudayaannya.
Di Barat, fenomena ini sering disebut
mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada
pula yang melaporkan melihat agen rahasia asing atau alien. Pada banyak lukisan
abad pertengahan dapat kita lihat sosok roh jahat menduduki dada seorang
perempuan, sehingga ia dalam ketakutannya merasa sulit bernapas.
Mala fungsi tidur "Tindihan paling
sering terjadi pada orang yang kurang tidur. Bisa juga dipicu oleh kelelahan,
stres, cemas berlebihan," kata Dr. Andreas Prasadja, RPSGT, sleep
technologist dari Sleep Disorder Clinic, RS Mitra Kemayoran.
Seorang peneliti sleep paralysis, Al
Cheyne dari University of Waterloo berpendapat, sleep paralysis adalah sejenis
halusinasi karena adanya malafungsi tidur dari tahap rapid eye movement (REM).
Dijelaskan Dr. Andreas, tidur dibagi
menjadi beberapa tahap berdasarkan gelombang otak, yaitu tahap N1, N2, N3, dan
R. Urutan tidur biasanya dimulai dari N1-N2-N3-kembali ke N2-R-kembali ke
N2-N3-kembali ke N2-R-kembali ke N2-N3 dan seterusnya. N1 adalah tahap tidur
paling ringan, sering kita masih setengah sadar. N2 merupakan tahap tidur yang
lebih dalam, sedangkan N3 paling dalam. R adalah REM. Pada tahap ini mimpi
terjadi.
Gelombang otak mimpi mempunyai frekuensi
mirip gelombang otak sadar. Ini menjelaskan kenapa orang bisa merasa berada
dalam alam kesadaran lain ketika bermimpi.
Kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang
tidur sering membuat gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang
seharusnya. Dari sadar ke N1 lalu melompat ke R (mimpi). Yang khas pada mimpi
ini timbul halusinasi munculnya sosok lain dan lumpuh (paralysis), sehingga
tubuh tidak dapat bergerak atau mulut kelu.
Tindihan dapat terjadi pada pria dan
wanita. Usia rata-rata orang mengalami tindihan pertama kali 14-17 tahun.
Diperkirakan setiap orang pernah mengalami tindihan setidaknya sekali atau dua
kali dalam hidupnya. Tindihan dapat disebabkan hal yang tidak dapat dikontrol
hingga memicu stres dan terbawa dalam mimpi.
Kondisi lingkungan kerja juga
berpengaruh. Contohnya, mereka yang bekerja dalam shift lalu kekurangan tidur
dan memiliki pola tidur yang tidak teratur. Juga sering terjadi pada individu
yang tidur dalam posisi telentang, wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau
dalam keadaan hampir terjaga dari tidur. Karena itu, mengubah posisi tidur
dapat mengurangi risiko terserang tindihan.
Tindihan bisa muncul pada penderita sleep
apnea walaupun jarang karena selalu berada dalam kondisi kurang tidur akibat
henti napas. Kurang tidur inilah yang memicu tindihan.
Ø Gejala depresi
Meski biasa terjadi, tindihan patut
diwaspai karena bisa merupakan gejala penyakit, misalnya narcolepsy, sleep
apnea, kecemasan, depresi, atau kurang tidur. Ada baiknya penderita membuat
catatan mengenai pola tidurnya selama beberapa minggu, untuk membantu
mengetahui penyebab tindihan.
Setelah mengetahui faktor pemicu, cara
ideal menghalaunya tentu menghindari pemicu. Jika tindihan sebagai akibat
terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam
yang sama setiap malam.
Jika tindihan disertai gejala lain, ada
baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa
lebih lanjut. Catatan yang sudah dibuat akan sangat membantu ketika penderita
memeriksakan diri ke dokter.
Dokter perlu mengetahui kapan tindihan
dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Juga jenis obat yang pernah atau
sedang digunakan. Orang yang susah tidur bisa diberi obat penenang untuk
mempermudah tidurnya.
"Kurang tidur tidak boleh dianggap
remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah terlalu
berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur," katanva.
E. Gaya Hidup yang
Memicu Lumpuh Tidur
Penulis : Prita
Daneswari
dexknows.com
1. LUMPUH
Tidur
atau rep-repan ternyata dipicu oleh beberapa gaya hidup kita sehari-hari.
Seperti halnya gangguan tidur, ada beberapa kebiasaan kita sehari-hari yang
bisa membuat kita mengalami rep-repan. Apa sajakah itu?
2. Stres dan
konsumsi alkohol
Dorongan untuk memenangkan kompetisi atau
ambisi jelas telah menciptakan kondisi stres. Sementara itu, alkohol tidak akan
membantu menghilangkan stres, tetapi malah membuatnya semakin parah. Maka itu,
coba untuk menghentikan kebiasaan meneguk alkohol kala tertekan dan segera cari
solusi lain yang lebih menyehatkan.
3. Tidur tak teratur
Pola tidur merupakan aspek penting dalam
kesehatan Anda. Kebiasaan begadang bisa mempengaruhi keadaan pikiran Anda.
4. Kondisi medis
Adanya gangguan seperti rasa kecemasan atau
gangguan bipolar dan kekurangan kalium juga dapat mengakibatkan kelumpuhan
tidur. Dalam kasus ini, penting untuk mendapatkan istirahat yang cukup.
5. Penyakit lain
Selain itu, lumpuh tidur juga bisa terjadi
pada mereka yang menderita narkolepsi, tidur tiba-tiba selama beberapa menit
setiap saat hari, cataplexy, hilangnya otot menyebabkan jatuh, atau halusinasi
hipnogogic, bangun dengan halusinasi. (Pri/OL-06)
BAGAIMANA bila kita tiba-tiba
mengalami lumpuh tidur atau rep-repan? Dengan keadaan yang seakan lumpuh dan
tak bisa bergerak tentu sulit untuk mencari bantuan. Anda bisa mencoba beberapa
cara di bawah ini:
a.
Saat terserang kelumpuhan tidur, cobalah untuk memindahkan jari
karena gerakan yang satu ini cukup efektif untuk mengentikan sindrom ini.
b.
Mandilah dengan air hangat sebelum menuju tempat tidur. Hal ini
membuat tubuh hangat dan nyaman.
c.
Olahraga teratur dan latihan pernapasan dapat membantu Anda
tidur nyenyak.
d.
Carilah zona kenyamanan Anda saat tidur. Sebagai contoh, tidak
tidur dalam posisi telentang. (Pri/OL-06)
Kamu membuka mata. Baru saja kamu tidur
selama beberapa jam. Kamu bisa merasakan pikiranmu melayang-layang antara sadar
dan tidak. Sambil berusaha mengumpulkan kesadaranmu, kamu mencoba untuk bangun.
Tetapi, ada sesuatu yang tidak beres. Tubuhmu tidak bisa bergerak, nafasmu
sesak, seakan-akan ada makhluk tidak terlihat yang menginjak dadamu. Kamu
membuka mulutmu dan hendak berteriak, tidak ada suara yang keluar. Seseorang
sedang mencekik leherku, pikirmu. Ada sesuatu yang tidak beres.
Ya, kalian mengerti maksud saya. Kita
semua pernah mengalaminya. Sebagian menyebut fenomena ini dengan sebutan tindih
hantu atau irep-irep. Entah apa kata resmi bahasa Indonesianya. Dulu, saya
sempat mengira kalau kata fenomena ini disebut Lucid Dream. Namun, ternyata
saya salah. Fenomena ini sebenarnya bernama Sleep Paralysis (Lumpuh Tidur) atau
The Old Hag Syndrome.
Mereka yang mengalami fenomena ini kadang
merasa ketakutan karena mengira sedang diserang oleh setan. Tidak bisa
disalahkan. Zaman dulu, ada kepercayaan kalau fenomena ini diakibatkan oleh
"Old Hag" atau "Penyihir"
yang sedang menduduki dada korban. Dari situlah ia mendapatkan nama The Old Hag
Syndrome.
Ketika ilmu pengetahuan mulai berkembang,
nama The Old Hag Syndrome mulai ditinggalkan. Para peneliti lebih suka
menyebutnya Sleep Paralysis (SP).
Lalu, pertanyaannya adalah: Apa
yang menyebabkannya?
Menurut survey Gallup tahun 1992, hampir
semua orang dewasa mengalami Sleep Paralysis, paling tidak dua tahun sekali.
Jadi fenomena ini bukan sesuatu yang asing bagi manusia. Usaha untuk
menelitinya telah berlangsung sejak tahun 1950an, namun baru benar-benar bisa
dipahami ketika para peneliti mulai mengerti hubungan antara kondisi REM (Rapid
eye movement) dengan mimpi.
Ketika kita tidur, kita akan memasuki
beberapa tahapan tertentu. Memang ada banyak, namun kita hanya akan melihat dua
tahapan besarnya, yaitu Non REM dan REM.
Ketika kita tidur, 80 menit pertama, kita
memasuki kondisi Non Rem, lalu diikuti 10 menit REM. Siklus 90 menit ini
berulang sekitar 3 sampai 6 kali semalam. Selama Non REM, tubuh kita
menghasilkan beberapa gerakan minor dan mata kita bergerak-gerak kecil.
Ketika kita masuk ke
kondisi REM, detak jantung bertambah cepat, hembusan nafas menjadi cepat dan
pendek dan mata kita bergerak dengan cepat (Rapid eye movement - REM). Dalam
kondisi inilah mimpi kita tercipta dengan jelas dan kita bisa melihat objek-objek
di dalam mimpi.
Dr.Max
Hirshkowitz, direktur Sleep
Disorders Center di Veterans Administration Medical Center di Houston
mengatakan kalau Sleep Paralysis muncul
ketika otak kita mengalami kondisi transisi antara tidur mimpi yang dalam (REM
dreaming Sleep) dan kondisi sadar.
Selama REM dreaming
sleep, otak kita mematikan fungsi gerak sebagian besar otot tubuh sehingga kita
tidak bisa bergerak. Dengan kata lain, kita lumpuh sementara. Fenomena ini
disebut REM Atonia.
"Kadang,
otak kita tidak mengakhiri mimpi atau lumpuh kita dengan sempurna ketika
terbangun. Ini bisa menjelaskan mengapa tubuh kita menjadi kaku."
Menurut hasil
penelitiannya, Dr.Hirshkowitz menyimpulkan kalau efek ini hanya berlangsung
selama beberapa detik hingga paling lama satu menit. Namun, bagi korban,
sepertinya pengalaman ini berlangsung sangat lama.
Lalu, bagaimana dengan perasaan adanya makhluk gaib yang muncul di kamar
kita?
Florence
Cardinal, seorang peneliti lain mengatakan kalau
halusinasi biasanya memang menyertai Sleep Paralysis. Kadang ada perasaan kalau
ada orang lain di dalam ruangan atau
bahkan kita bisa merasakan adanya makhluk yang sedang melayang di atas kita.
Lalu, kita bisa merasakan
adanya tekanan di dada seperti sedang diinjak atau diduduki. Malah, ada
beberapa korban yang melaporkan mendengar suara langkah kaki, pintu terbuka dan
suara-suara aneh. Ini cukup menakutkan, tapi normal. Bahkan banyak peneliti
yang percaya kalau fenomena "penculikan oleh alien" atau
"diserang roh jahat" kebanyakan hanyalah halusinasi yang terkait
dengan Sleep Paralysis.
Lalu, dalam kondisi apakah Sleep Paralysis biasa muncul?
Beberapa penelitian
menunjukkan adanya kondisi tertentu dimana kemungkinan mengalami Sleep
Paralysis akan menjadi lebih tinggi bagi seseorang. Mereka yang mengalaminya,
biasanya adalah ketika yang bersangkutan tidur telentang.
Lalu, fenomena ini lebih
sering terjadi pada mereka yang mengalami kelelahan yang berlebihan atau mereka
yang jadwal tidur normalnya terganggu. Dan luar biasanya, mereka yang
biasa minum obat penenang akan menjadi lebih sering mengalaminya (Ironis
bukan?).
Bagaimana kita menghindari Sleep Paralysis?
Ini ada beberapa tips yang
dihasilkan dari penelitian klinis, yaitu:
1.
Tidurlah
yang cukup dan teratur
2.
Kurangi
Stres.
3.
berolahragalah
secara teratur
Dengan kata lain, gaya
hidup sehat! Tapi yang terpenting dari semuanya adalah, Jika kalian terlanjur
mengalami ini, tidak perlu takut, karena fenomena ini hanya berlangsung sesaat
dan akan segera berlalu. (serendip.brynmawr.edu, about.com)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
LUCID DREAM DAN KETINDIHAN BERBEDA, LUCID DREAM BISA DIALAMI TANPA KETINDIHAN 1
ReplyDeletepernah mengalami ketindihan saat tidur?
saya sering mengalaminya sampai sekarang dan saya ingin berbagi cerita..
gejala ketindihan ini emang nyeremin, saya mendiskripsikannya seperti roh saya "tersangkut" tidak bisa sadar tidak bisa tidur lagi. dan ini bukan hanya beberapa detik saja, jika tidak tersadar maka bisa terjadi cukup lama. awalnya saya mengira fenomena ini adalah gangguan setan, setelah saya mencari info di internet ketindihan juga disebut sleep paralys.
"Selama REM dreaming sleep, otak kita mematikan fungsi gerak sebagian besar otot tubuh sehingga kita tidak bisa bergerak. Dengan kata lain, kita lumpuh sementara. Fenomena ini disebut REM Atonia."
fenomena ketindihan ini ternyata dapat dijelaskan secara medis tetapi "APA YANG BENAR-BENAR MENJADI PENYEBABNYA?" tidak ada yang bisa menjelaskan,. karena letih?? iya lalu apa hubungannya letih dan terjadi fenomena ini?.
saya sering mengalaminya hampir setiap minggu dan saya mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Berikut beberapa pengalaman saya dan apa yang bisa saya simpulkan
trimakasih atas pengalaman yg sudah di share..
ReplyDeletesaya sendiri mencai artikel ini karena hampir setiap hari mengalaminya. dan setelah saya telusuri. ternyata memang tubh saya tidak merespon perintah otak. saya bahkan merasa sadar membuka mata dan bisa melihat ekeliling saya. tp tubuh rasanya susah sekali untuk digerakkan. namun ketika saya mempunyai kekuatan untuk bangkit, saya langsung berdiri dan mengambil airwudhu. saya merasa, gangguan yg saya alami karena tubuh saya lelah dan ingin istirahat. sememntara otak saya masih ingin bekerja. dan menurut saya, letih jg menjadi salah satu penyebabnya.
tapi saya masih ingin bertanya
Deletekenapa sleep paralysis atau eureup-eureup yang saya kenal itu sering terjadi pada pagi hari?
ReplyDeleteMungkin pengalaman kamu terlalu dibuat-buat tapi, anggaplah itu adalah benar apa adanya.
ReplyDeletePertama, percuma jika mencarinya dengan 'Ïlmiah" yang ada pada 'saat ini'. Mungkin nanti setelah next update dari 'Hadron Collider'. Stay update aja.
Kedua, Keadaan berubah & suara-suara aneh.
Kalau keadaan saya tak cukup banyak info mengenainya, tetapi dari kebanyakan mengalami tak cukup banyak perubahan lingkungan. Sepertinya itu tergantung "Kesadaran Kamu" kamu mengharapkan suasana yang seperti apa & tergantung juga dari 'satpam' kamu diberi penglihatan yang seperti apa.
Kalau suara, terjadi karena sinkronisasi penerimaan signal suara yang terjadi dalam otak sedang tidak stabil, itu wajar & paling tidak artinya kamu masih hidup.
Ketiga, Adik berubah muka jadi anda.
Ingatlah, bahwa tiada siapapun di dunia ini selain diri anda, satpam anda, dan penjaga bioskop.
Hal yang terjadi di dunia secara nyata atau tidak nyata, eksklusif semata-mata hanya untuk anda.
Googling mengenai 'Teori Kuantum', dari stephen hawking aja yg gampangan.
Keempat, diserbu, diseret.
Anda disuruh pulang dan belum saatnya tiba.
Kelima, punya bantuan dari adik.
Ini mewah, anda bisa bergandengan tangan dengan entitas lain.
Akhir, mencari jawaban yg memuaskan.
Semua juga sedang mencarinya melalui ilmiah salah satunya yg menarik. Amerika tak mau buang-buang uang untuk itu. Akhirnya Prancis yg dapet projeknya (CERN),...
Coba saja anda pelajari lebih lanjut kesana.
Tetapi yang menjadi misteri akhir dan pertanyaan terbesar jika kita mampu menguasai dunia astral dan memanipulasinya.
Akan kah kita mampu membuat ''Surga'' (Janna) sendiri dan hidup kekal didalamnya?.
Karena dalam ilmiah 'umur' manusia ada penyebabnya, dan kita mampu memanipulasikan panjang umur kita. Tapi ya tetap aja walau mati-mati juga akhirnya.
Saya jg sering tuh bhkan smpai ngrasa me layang" smpai langit" rumah hnya 1cm dri wjah sya, yg lbih extreme lg sya prnah merasa 'keluar' dan melihat tubuh sya sedang tertidur, tpi yg paling sering sih brasa melayang, biasanya dmukai dri kaki dan gjala awalnya psti sya merasa jntung sya ser"an mirip sprti naik wahana kora".. apa yg sya alami jg trmsuk sleep paralysis?
ReplyDeleteItu namanya astral projection (fenomena keluar dari tubuh)
DeleteJust Share,,
ReplyDeleteMungkin saya sudah terbiasa dengan Sleep Paralysis, bahkan belum ada 1 menit berbaring dan terjadi 3 kali ketika memberontak.
Entahlah hanya seseorang yang pernah mengalami yang tau, bagaimana tentang fenomena ini, mungkin sulit di gambarkan harusnya dirasakan :)
yoih, aku juga sampe satu malam ngalamin berkali-kali. ditambah halusinasi yang horo. awalnya panik sih waktu dulu SD. tapi sekarang udah biasa dan udah nggak panik.
Deletepaling menyebalkan saat kuliah dan tertidur di kelas, tiba-tiba sleep paralysis padahal si dosen lagi di samping. duhdek.
apa yang salah dari aku??
Saat itu saya mencoba berontak , dan ya saya berhasil berdiri tegap
DeleteBaru saja saya mengalami sleep paralysis, itu rasanya jiwa sudah terbangun namun raganya itu tidak bisa terbangun. Berteriak tapi tidak keluar suara, mau menggerakan badan juga gak bisa, sangat sakit rasanya, berharap ada orang yang bisa menolong membangunkan saya. Saya terus berusaha bangun, dan kerikan bangun napas saya sangat cepat dan tidak ingin tidir lagi. Yang menjadi pertanyaan kenapa setelah bangun, badan memaksa untuk tidur lagi ?
ReplyDeleteKarena masih ngantuk... Seringnya kl kaya gt. Males melawan.. dibawa tidur lg aja... Di merem2in deh.. itu kl aku...
Delete