tugas evaluasi 2
Pengembangan Instrumen Non-Kognitif
Prokrastinasi Akademik Di MA
Al-Islam Jamsaren Surakarta
Laporan Ini Disusun Guna
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem
Pengembangan Evaluasi Pendidikan II
Dosen Pengampu: Heri Setyatna, M. Pd
Disusun Oleh :
RizkaElfira
NIM 30.08.3.1.143
JURUSAN
TARBIYAH/PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2011
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
AGAMA
SEKOLAHN TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ISLAM
SURAKARTA
Jl. Pandawa pucangan Kartasura Sukaharja, Phone (0271)
781516
Fax: (0271) 782774
-surakarta.ac.id
PENGESAHAN PEMBIMBING
PELAKSANAAN PRAKTEK
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
Nama :
Rizka Elfira
NIM : 26.08.3.1.143
Prodi : Tarbiyah / PAI
Judul : Pengembangan Instrumen Non-Kognitif
Prokrastinasi Akademik
Surakarta, 5 Juli 2011
Pembimbing
Hery setiyatna, M.Pd
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
LEMBAR
PERSETUJAN .............................................................................. ii
DAFTAR
ISI ................................................................................................ iii
BAB I PEDAHULUAN
A.
Latar Belakang Kegiatan ..................................................................... 1
B.
Nama Kegiatan .................................................................................... 1
C.
Tujuan Kegiatan .................................................................................. 1
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Kajian Teori ......................................................................................... 2
1.
Pengertian Menunda Tugas (Prokrastinasi)...................................... 2
2.
Jenis-jenis tugas pada Prokrastinasi
Akademik................................
3
3.
Ciri-ciri Prokrastinasi Akademik......................................................
4
4.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prokrastinasi Akademik...........
5
B.
Kerangka Berfikir ................................................................................ 7
C.
Definisi Konseptual Variabel .............................................................. 7
D.
Definisi Operasional Variabel .............................................................. 8
E.
Kisi-kisi Instrumen .............................................................................. 8
BAB III PENGEMBANGAN INSTRUMEN
A.
Pelaksanaan Ujicoba ............................................................................ 8
1.
Tentang Sampel Ujicoba ................................................................ 9
2.
Waktu Ujicoba ............................................................................... 10
3.
Tempat Ujicoba .............................................................................. 10
B.
Validitas Butir Instrumen .................................................................... 11
C.
Reliabilitas Butir Instrumen ................................................................. 12
D.
Analisis dan Pembahasan .................................................................... 12
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan .......................................................................................... 15
B.
Saran-saran .......................................................................................... 15
DAFTAR
PUSTAKA ..................................................................................... 16
LAMPIRAN
A.
Instrumen Awal ................................................................................... 17
B.
Prosedur mencari Validitas Butir Instrumen ...................................... 18
C.
Prosedur mencari Reliabilitas Butir Instrumen .................................... 28
D.
Instrumen Akhir .................................................................................. 30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memenuhi tugas
Pengembangan Sistem Evaluasi II. Penulis juga ingin mempraktekkan prosedur pelaksanaan uji
coba instrument dengan benar. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui
validitas dan reliabilitas suatu instrumen. Sehingga penulis paham mengapa instrumen
tersebut dapat digunakan atau tidak.
B. Nama
Kegiatan
Nama kegiatan
ini adalah Pengembangan Instrumen Non-Kognitif Prokrastinasi Akademik Di MA AL-ISLAM Jamsaren
Surakarta.
C. Tujuan
Kegiatan
Tujuan yang
ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:
1.
untuk mempraktekkan prosedur pelaksanaan uji coba
instrumen dengan benar.
2. Untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas intsrumen.
3. Untuk
melakukan interpretasi dan
mengadministrasikan hasil empiris
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian
Teori
1. Pengertian Menunda Tugas
(Prokrastinasi)
Istilah prokrastinasi
berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan “pro” yang berarti
mendorong maju atau bergerak maju dan akhiran “crastinus”. yang berarti
keputusan hari esok, atau jika digabungkan menjadi menangguhkan atau menunda
sampai hari berikutnya. Menurut Glenn prokrastinasi berhubungan dengan berbagai
sindrom-sindrom psikiatri, seorang prokrastinator biasanya juga mempunyai tidur
yang tidak sehat, mempunyai depresi yang kronis, menjadi penyebab stress, dan
berbagai penyebab penyimpangan psikologis lainnya, selain itu prokrastinasi
menurut Lopez , juga mempunyai pengaruh yang paradoksal terhadap bimbingan dan
konseling.
Menurut Watson anteseden prokrastinasi berkaitan dengan takut
gagal, tidak suka pada tugas yang diberikan, menentang dan melawan kontrol,
mempunyai sifat ketergantungan dan kesulitan dalam membuat keputusan. Menurut
Silver Seseorang yang melakukan prokrastinasi tidak bermaksud untuk menghindari
atau tidak mau tahu dengan tugas yang dihadapi. Akan tetapi mereka hanya
menunda-nunda untuk mengerjakannya, sehingga menyita waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan tugas. Penundaan tersebut menyebabkan dia gagal menyelesaikan
tugasnya tepat waktu.
Ferrari dan kawan-kawan, menyimpulkan bahwa pengertian prokrastinasi
dapat dipandang dari berbagai batasan tertentu, yaitu:
a. Prokrastinasi hanya sebagai
perilaku penundaan, yaitu bahwa setiap perbuatan untuk menunda dalam
mengerjakan suatu tugas disebut sebagai prokrastinasi, tanpa mempermasalahkan
tujuan serta alasan penundaan yang dilakukan.
b. Prokrastinasi sebagai suatu
kebiasaan atau pola perilaku yang dimiliki individu, yang mengarah kepada
trait, penundaan yang dilakukan sudah merupakan respon tetap yang selalu
dilakukan seseorang dalam menghadapi tugas, biasanya disertai oleh adanya
keyakinan-keyakinan yang irrasional
c. Prokrastinasi sebagai suatu
trait kepribadian, dalam pengertian ini prokrastinasi tidak hanya sebuah
perilaku penundaan saja, akan tetapi prokrastinasi merupakan suatu trait yang
melibatkan komponen-komponen perilaku maupun struktur mental lain yang saling
terkait yang dapat diketahui secara langsung maupun tidak langsung.
Pada akhirnya dalam kajian ini, pengertian prokrastinasi
dibatasi sebagai suatu penundaan yang dilakukan secara sengaja dan
berulang-ulang, dengan melakukan aktivitas lain yang tidak diperlukan dalam
pengerjaan tugas, dengan jenis disfungsional procrastination, yaitu penundaan
yang dilakukan pada tugas yang penting, penundaan tersebut tidak bertujuan, dan
bisa menimbulkan akibat yang negatif baik yang kategori decisional
procrastination atau avoidance procrastination.
2. Jenis-jenis tugas pada
Prokrastinasi Akademik
Prokrastinasi dapat
dilakukan pada beberapa jenis pekerjaan. Peterson mengatakan bahwa seseorang dapat
melakukan prokrastinasi hanya pada hal-hal tertentu saja atau pada semua hal,
sedangkan jenis-jenis tugas yang sering ditunda oleh prokratinator, yaitu pada
tugas pembuatan keputusan, tugas-tugas rumah tangga, aktivitas akademik,
pekerjaan kantor dan lainnya. Prokrastinasi akademik dan non-akademik sering
menjadi istilah yang digunakan oleh para ahli untuk membagi jenis-jenis tugas
di atas.
Prokrastinasi akademik
adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan
dengan tugas akdemik, misalnya tugas sekolah atau tugas kursus. Prokrastinasi
non-akademik adalah penundaan yang dilakukan pada jenis tugas non-formal atau
tugas yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, misalnya tugas rumah
tangga, tugas sosial, tugas kantor dan lain sebagainya
3. Ciri-ciri Prokrastinasi
Akademik
Ferrari, mengatakan bahwa
sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi akademik dapat
termanifestasikan dalam indikator tertentu yang dapat diukur dan diamati
ciri-ciri tertentu berupa:
a. Penundaan untuk memulai
maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi. Seseorang melakukan
prokrastinasi tahu bahwa tugas yang dihadapinya harus segera diselesaikan dan
berguna bagi dirinya, akan tetapi dia menunda-nunda untuk mulai mengerjakannya
atau menunda-nunda untuk menyelesaikan sampai tuntas jika dia sudah mulai
mengerjakan sebelumnya
b. Keterlambatan dalam
mengerjakan tugas. Orang yang melakukan prokrastinasi memerlukan waktu yang
lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan pada umumnya. Seorang prokratinator
menghabiskan waktu yang dimilikinya untuk mempersiapkan diri secara berlebihan,
maupun melakukan hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam penyelesaian suatu tugas,
tanpa memperhitungkan keterbatasan waktu yang dimilikinya. Kadang-kadang
tindakan tersebut mengakibatkan seseorang tidak berhasil menyelesaikan tugasnya
secara memadai. Kelambanan, dalam arti lambannya kerja seseorang dalam
melakukan suatu tugas dapat menjadi ciri yang utama dalam prokrastinasi
akademik
c. Kesenjangan waktu antara
rencana dan kinerja aktual. Seorang prokrastinator mempunyai kesulitan untuk
melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
Seorang prokrastinator sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi deadline
yang telah ditentukan. Seseorang mungkin telah merencanakan untuk mulai
mengerjakan tugas pada waktu yang telah ia tentukan sendiri, akan tetapi ketika
saatnya tiba dia tidak juga melakukannya sesuai dengan apa yang telah
direncanakan, sehingga menyebabkan keterlambatan maupun kegagalan untuk menyelesaikan
tugas secara memadai.
d. Melakukan aktivitas lain
yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan. Seorang
prokrastinator dengan sengaja tidak segera melakukan tugasnya, akan tetapi
menggunakan waktu yang dia miliki untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang
lebih menyenangkan dan mendatangkan hiburan, sehingga menyita waktu yang dia
miliki untuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
ciri-ciri prokrastinasi akademik adalah penundaan untuk memulai maupun
menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi, keterlambatan dalam mengerjakan
tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual dan melakukan
aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus
dikerjakan.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prokrastinasi Akademik
Faktor-faktor yang
mempengaruhi prokrastinasi akademik dapat dikategorikan menjadi dua macam,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor internal, yaitu
faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu yang mempengaruhi
prokrastinasi. Faktor-faktor itu meliputi kondisi fisik dan kondisi psikologis
dari individu, yaitu:
1) Kondisi fisik individu.
Faktor dari dalam diri individu yang turut mempengaruhi
munculnya prokrastinasi akademik adalah berupa keadaan fisik dan kondisi
kesehatan individu misalnya fatigue. Seseorang yang mengalami fatigue akan
memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk melakukan prokrastinasi daripada
yang tidak Tingkat intelegensi yang dimiliki seseorang tidak mempengaruhi perilaku
prokrastinasi, walaupun prokrastinasi sering disebabkan oleh adanya
keyakinan-keyakinan yang irrasional yang dimiliki seseorang
2) Kondisi psikologis individu.
Menurut Millgram, dkk. Trait kepribadian individu yang turut
mempengaruhi munculnya perilaku penundaan, misalnya trait kemampuan sosial yang
tercermin dalam self regulation dan tingkat kecemasan dalam berhubungan social.
Besarnya motivasi yang dimiliki seseorang juga akan mempengaruhi prokrastinasi
secara negatif, makin tinggi motivasi intrinsik yang dimiliki individu ketika
menghadapi tugas, akan semakin rendah kecenderungannya untuk prokrastinasi
akademik . Berbagai hasil penelitian juga menemukan aspek-aspek lain pada diri
individu yang turut mempengaruhi seseorang untuk mempunyai suatu kecenderungan
perilaku prokrastinasi, antara lain rendahnya kontrol diri
b. Faktor eksternal, yaitu
faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu yang mempengaruhi
prokrastinasi. Faktor-faktor itu antara lain berupa pengasuhan orang tua dan
lingkungan yang kondusif, yaitu lingkungan yang lenient.
1) Gaya pengasuhan orangtua. Hasil
penelitian Ferrari dan Ollivete, menemukan bahwa tingkat pengasuhan otoriter
ayah menyebabkan munculnya kecenderungan perilaku prokrastinasi yang kronis
pada subyek penelitian anak wanita, sedangkan tingkat pengasuhan otoritatif
ayah menghasilan anak wanita yang bukan prokrastinator. Ibu yang memiliki kecenderungan
melakukan avoidance procratination menghasilkan anak wanita yang memiliki kecenderungan
untuk melakukan avoidance procratination pula.
2) Kondisi lingkungan yang
lenient prokrastinasi akademik lebih banyak dilakukan pada lingkungan yang
rendah dalam pengawasan daripada lingkungan yang penuh pengawasan . Tingkat
atau level sekolah, juga apakah sekolah terletak di desa ataupun di kota tidak
mempengaruhi perilaku prokrastinasi seseorang .
Berdasarkan keterangan di
atas dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik dapat dipengaruhi oleh
faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu dan faktor eksternal
berupa faktor di luar diri individu. Faktor tersebut dapat menjadi munculnya
perilaku prokrastinasi maupun menjadi faktor kondusif yang akan menjadi
katalisator perilaku prokrastinasi akademik semakin meningkat dengan adanya
pengaruh faktor tersebut.
B. Kerangka
Berfikir
Pengertian prokrastinasi dibatasi sebagai suatu penundaan yang dilakukan
secara sengaja dan berulang-ulang, dengan melakukan aktivitas lain yang tidak
diperlukan dalam pengerjaan tugas, dengan jenis disfungsional procrastination,
yaitu penundaan yang dilakukan pada tugas yang penting, penundaan tersebut
tidak bertujuan, dan bisa menimbulkan akibat yang negatif baik yang kategori
decisional procrastination atau avoidance procrastination.
Prokrastinasi akademik adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis
tugas formal yang berhubungan dengan tugas akdemik, misalnya tugas sekolah atau
tugas kursus. Ciri-ciri prokrastinasi akademik adalah penundaan untuk memulai
maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi, keterlambatan dalam
mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual dan
melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang
harus dikerjakan
Prokrastinasi akademik dapat dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu
faktor yang ada dalam diri individu dan faktor eksternal berupa faktor di luar
diri individu. Faktor tersebut dapat menjadi munculnya perilaku prokrastinasi
maupun menjadi faktor kondusif yang akan menjadi katalisator perilaku
prokrastinasi akademik semakin meningkat dengan adanya pengaruh faktor tersebut
C. Definisi
Konseptual
Prokrastinasi akademik, adalah kecenderungan individu dalam merespon
tugas sekolah yang dihadapi dengan mengulur-ulur waktu untuk memulai maupun
menyelesaikan kinerja secara sengaja untuk melakukan aktivitas lain yang tidak
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, dengan mengacu teori prokrastinasi
akademik dari Solomon dan Rothblum (1984). Adapun indikatornya meliputi: (1) penundaan
dalam memulai menyelesaikan kinerja dalam menghadapi tugas, (2) kelambanan
dalam mengerjakan tugas (3) kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja
aktual dalam mengerjakan tugas, (4) kecenderungan untuk melakukan aktivitas
lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan.
D. Definisi
Operasional
Kategori jawaban yang digunakan dalam Skala prokrastinasi akademik adalah
Selalu (S), Sering (SR), Kadang-kadang (KD), Pernah (P), Tidak Pernah (TP).
Penilaian Selalu (S)= 5, Sering (SR)= 4, Kadang-kadang (KD) = 3, Pernah (P)=2,
Tidak Pernah (TP)=1
Tingkat prokrastinasi akademik dilihat dari besarnya skor yang diperoleh
dari skala prokrastinasi akademik pada siswa. Semakin tinggi skor total yang
diperoleh, semakin tinggi pula kecenderungan prokrastinasi akademiknya.
Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh, menunjukkan semakin rendah pula
kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi akademik.
E. Kisi-Kisi Instrumen
variabel
|
Indikator
|
No. Butir
|
∑ Butir
|
Prokrastinasi
akademik
|
Penundaan untuk memulai
maupun menyelesaikan tugas yang dihadapi
|
1,2,3,4,5
|
5
|
Keterlambatan dalam
mengerjakan tugas
|
6,7,8, 9,10
|
5
|
|
Kesenjangan waktu antara
rencana dan kinerja actual dalam mengerjakan tugas
|
11,12,13,14,15
|
5
|
|
kecenderungan untuk
melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan
kesenangan.
|
16,17,18,19,20
|
5
|
BAB III
PENGEMBANAGAN INSTRUMEN
A. Pelaksanaan Ujicoba
1.
Sampel ujicoba (siapa dan jumlah)
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi (Sugiyono,
1997: 7). Yang menjadi sampel dalam uji coba instrumen ini peneliti
mengambil sampel secara acak atau random sampling dengan mengambil
beberapa dari jumlah siswa kelas III MA AL-ISLAM JAMSAREN SURAKARTA. Sampel yang
diambil sebanyak 25 siswa dari 98 siswa (3 kelas), dengan cara
masing-masing kelas diambil 9 sampel untuk kelas IPA1 dan 8 sampel untuk masing
masing kelas IPS1 dan IPS2. Berikut tabel sampel siswa:
No
|
Nama
|
Kelas
|
Jurusan
|
1.
|
Aya dini OC.
|
3.A.1
|
IPA
|
2.
|
Dewi Fitasari
|
3.A.1
|
IPA
|
3.
|
Endang Wahyu R.
|
3.A.1
|
IPA
|
4.
|
Luthfiana NA.
|
3.A.1
|
IPA
|
5.
|
Nonik Ardiyanti
|
3.A.1
|
IPA
|
6.
|
A.Saifurrahman
|
3.A.1
|
IPA
|
7.
|
Hamdan Hasan
|
3.A.1
|
IPA
|
8.
|
M.Rifqi A.
|
3.A.1
|
IPA
|
9.
|
Syafullah
|
3.A.1
|
IPA
|
10
|
Caturia Nonik S.
|
3.S.1
|
IPS
|
11
|
Karlina K
|
3.S.1
|
IPS
|
12
|
Rizky Kusuma W
|
3.S.1
|
IPS
|
13
|
Zidni Ilma A.
|
3.S.1
|
IPS
|
14
|
Achmad Syarif
|
3.S.1
|
IPS
|
15
|
Faruq M Afif
|
3.S.1
|
IPS
|
16
|
M. Hanif AH.
|
3.S.1
|
IPS
|
17
|
Rijal Shobiq
|
3.S.1
|
IPS
|
18
|
Auliya Nur H
|
3.S.2
|
IPS
|
No
|
Nama
|
Kelas
|
Jurusan
|
19
|
Fitriyana Ayu W.
|
3.S.2
|
IPS
|
20
|
Rika Proboningrum
|
3.S.2
|
IPS
|
21
|
Zainab UL.
|
3.S.2
|
IPS
|
22
|
Farid Agung K.
|
3.S.2
|
IPS
|
23
|
Hamzah AH.
|
3.S.2
|
IPS
|
24
|
Ibrohim Hanif
|
3.S.2
|
IPS
|
25
|
Said Abdullah
|
3.S.2
|
IPS
|
2.
Waktu ujicoba
Penelitian dilaksanakan pada bulan juni 2011
3.
Tempat ujicoba
Tempat di MA AL-ISLAM JAMSAREN Surakarta
B.
Validitas
Butir Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat keabsahan/kebenaran suatu instrumen. Suatu instrumen yang
valid mempunyai validitas tinggi. Dengan kata lain sebagai syarat kevalidan
suatu instrumen, maka hasil r hitung > r tabel. Uji validitas dari masing-masing item pada
angket pendidikan akhlak siswa. Dari data yang terkumpul dilakukan analisis
untuk meengetahui valid atau tidaknya suatu item. Dalam uji coba ini
menggunakan rumus Product Moment angka kasar, yaitu:
rxy
=
Y = Skor total
N = Jumlah responden
|
rxy = Validitas instrumen
X = Skor butir
Hasil analisis validitas diperoleh rxy yang
valid adalah 013 hingga 0,81. Yang dikonsultasikan dengan r tabel
dengan N = 25 pada taraf signifikansi 5% diperoleh batas penolakan 0,396.
* Tabel
Validitas Butir
No. Butir
|
r Hitung
|
r Tabel
|
Validitas
|
Status
|
1
|
0,81
|
0,396
|
0,81>0,361
|
Valid
|
2
|
0,53
|
0,396
|
0,53>0,396
|
Valid
|
3
|
0,42
|
0,396
|
0,42>0,396
|
Valid
|
4
|
0,54
|
0,396
|
0,54>0,396
|
Valid
|
5
|
0,59
|
0,396
|
0,59>0,396
|
Valid
|
6
|
0,65
|
0,396
|
0,65>0,396
|
Valid
|
7
|
0,65
|
0,396
|
0,65>0,396
|
Valid
|
8
|
0,34
|
0,396
|
0,34<0,396
|
Tidak Valid
|
9
|
0,3
|
0,396
|
0,3<0,396
|
Tidak Valid
|
10
|
0,68
|
0,396
|
0,68>0,396
|
Valid
|
11
|
0,38
|
0,396
|
0,38<0,396
|
Tidak Valid
|
12
|
0,6
|
0,396
|
0,6>0,396
|
Valid
|
13
|
0,64
|
0,396
|
0,64>0,396
|
Valid
|
14
|
0,39
|
0,396
|
0,39>0,396
|
Tidak Valid
|
15
|
0,5
|
0,396
|
0,5>0,396
|
Valid
|
16
|
0,62
|
0,396
|
0,62>0,396
|
Valid
|
17
|
0,13
|
0,396
|
0,13<0,396
|
Tidak Valid
|
18
|
0,64
|
0,396
|
0,64>0,396
|
Valid
|
19
|
0,59
|
0,396
|
0,59>0,396
|
Valid
|
20
|
0,41
|
0,396
|
0,41<0,396
|
Valid
|
Mengenai perhitungan dan hasil selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran
C.
Reliabilitas
Instrumen
Reliabilitas
mengacu pada konsistensi, keajegan, dan kepercayaan alat ukur. Tinggi rendahnya
reliabilitas ditunjukkan melalui koefisien reliabilitas (Azwar,2004, h. 83).
Pada prinsipnya, suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila alat tersebut mampu
menunjukkan sejauh mana pengukurannya memberi hasil yang relatif sama bila
dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang sama. Relatif sama berarti tetap
ada toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali
pengukuran. Bila perbedaan itu sangat besar dari waktu kewaktu maka hasil
pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan tidak reliabel.
Instrumen dikatakan
reliabel apabila dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data
(Arikunto, 1998:142). Pengujian reliabel instrumen dalam ujicoba ini
menggunakan rumus angka kasar kemudian dioleh dalam rumus yaitu sebagai
berikut:
r11
=
Dari instrumen yang sudah valid tersebut kemudian diolah
dalam rumus validitas seperti diatas. Dengan menggunakan rumus tersebut
diperoleh hasil rxy sebesar 0,79 sehingga menghasilkan reliabillitas instrumen prokrastinasi
akademik sebesar 0,88 dan setelah dikonsultasikan
dengan r Product Moment dengan N = 25 diperoleh batas penolakan 0.7. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa uji coba
instrumen terbukti reliabel, karena r hitung > r tabel
yaitu 0,88 > 0,7
D. Analisis
dan Pembahasan
Dalam instrumen prokrastinasi
akademik tersebut awalnya terdapat 20 item/instrumen yang mewakili empat
indikator. Kemudian masing-masing instrumen tersebut di uji kebenarannya. Dalam
hal ini penulis menguji instrumen tersebut kepada 25 responden yang terdiri
dari perwakilan siswa kelas III di MA Jamsaren Surakarta.
Dan dari uji instrumen tersebut dapat
diperoleh hasil sebagai berikut:
variabel
|
Indikator
|
No. butir
|
No. valid
|
No. tidak valid
|
Prokrastinasi
akademik
|
Penundaan untuk memulai
maupun menyelesaikan tugas yang dihadapi
|
1.2.3.4.5
|
1.2.4
|
-
|
Keterlambatan dalam
mengerjakan tugas
|
6.7.8.9.10
|
6.7.8.9.10
|
8.9
|
|
Kesenjangan waktu antara
rencana dan kinerja actual dalam mengerjakan tugas
|
11.12.13.14.15
|
12.13.14.15.
|
11.14
|
|
kecenderungan untuk
melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan.
|
16.17.18.19.20
|
16.17.18.19.20
|
17
|
Pada data tabel
variabel ”Prokrastinasi
Akademik” diatas, terdapat empat indikator dan setiap indikator terdapat lima
instrumen. Berdasarkan perhitungan
data pada lampiran yang diperolehan dengan menggunakan rumus Product Moment dari
20 instrumen terdapat 5 item
instrumen yang hasilnya tidak valid, karena setelah dihitung ternyata hasil r hitung
< r tabel. Instrumen tersebut yaitu :
1. Butir instrumen no 8, yaitu tentang
pernyataan yang berbunyi
“Mengerjakan
dengan teliti hingga terlambat mengumpulkan tugas” Dengan skor 0.34 < 0.396
2. Butir instrumen no 9, yaitu tentang
pernyataan yang berbunyi
“Bermalas-malasan
dalam mengerjakan tugas” Dengan skor 0.3 < 0.396
3. Butir instrumen no 11, yaitu tentang
pernyataan yang berbunyi
“Guru memberi
tugas dengan waktu yang lama” Dengan skor 0.38 < 0.396
4. Butir instrumen no 14, yaitu tentang
pernyataan yang berbunyi
“Mengerjakan
tugas lebih cepat dari yang direncanakan” Dengan skor 0.39 < 0.396
5. Butir instrumen no 17, yaitu tentang
pernyataan yang berbunyi
“Apakah
kegiatan diluar sekolah mengganggu kegiatan belajarmu”
Dengan skor 0.13 < 0.396
Hasil perhitungan
dari variabel ”Prokrastinasi
Akademik” terdapat empat
indikator yang instrumennya telah terwakili semua. Sehingga tidak ada indikator yang hilang. Dan dari 5
item yang tidak valid tersebut di dropout / delete dikeluarkan.
Sedangkan dari 15 instrumen yang valid kemudian diperoleh dalam rumus
reliabilitas dengan menggunakan teknik belah dua. Dan hasilnya reliable.
Sehingga instrumen tersebut terbukti valid dan reliable.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan uji coba instrument ini dapat
diambil kesimpulan bahwa setelah dilakukan uji coba, dianalisis dan dibahas
baik secara rasional, teoritis maupun kenyataan empiris maka dapat diambil
kesimpulan bahwa terdapat 5 item instrumen tentang prokrastinasi siswa yang tidak valid dan 15 instrumen
yang valid. Hal ini telah dibuktikan oleh temuan rxy yang kemudian
dikonsultasikan dengan rtabel. Dimana untuk hasil yang valid dan
reliabel syaratnya r hitung > r tabel.
B. Saran-saran
Untuk menangkal semakin maraknya prokrastinasi di
sekolah dan berkembangnya prokrastinasi menjadi penyakit masyarakat maka penulis
menyarankan agar orang tua siswa, masyarakat, dan segenap warga institusi
pendidikan menyadari masalah prokrastinasi sebagai masalah yang serius. Menanamkan secara khusus kepada siswa bahwa
prokrastinasi dengan berbagai bentuknya adalah masalah moral. Melakukan
prokrastinasi adalah pembangkangan terhadap nilai-nilai moral yang memalukan. Agar
prokrastinasi dapat menarik perhatian dan menggugah kepedulian masyarakat luas
dan tidak hanya menjadi wacana yang terbatas pada kalangan pendidik, diperlukan
suatu studi yang lebih serius dan menyeluruh yang dapat mengungkapkan secara
lebih jelas dampak-dampak dari prokrastinasi baik.
Demikian
laporan praktik pengembangan instrumen yang dapat penulis susun. Penulis sadar
masih banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu saran kritik yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penyusunan laporan yang
akan datang. Diharapkan dengan penyusunan laporan tersebut dapat memberikan
manfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar,
S. 1999. Reabilitas Dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
________.
2003. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
________.
2004. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Ferrari, J.R. Johnson, J.L. &
Mc Cown, W.G. 1995. Procrastination and task
Avoidance, Theory, Research and Treathment.
New York: Plenum Press.
Glenn
D. 2002. Procrastination in College
Student Is a Marker for Unhealthy Behaviors, Study Indicates.The Chronicle of
Higher Education, Monday, August 26
http://www.physics.ohio-state.edu/~wilkins/writing/Resources/ essays/procrastinate
LAMPIRAN
A. Instrument
Awal
Pada instrumen awal ini terdapat 20 butir
pernyataan yaitu sebagai berikut :
no
|
INSTRUMEN
|
S
|
SR
|
KD
|
P
|
TP
|
1
|
kamu bingung untuk memulai
mengerjakan tugas
|
|||||
2
|
Tidak paham dengan tugas yang diberikan
|
|||||
3
|
Menunda mengerjakan tugas
|
|||||
4
|
Lebih memilih aktifitas lain dari pada mengerjakan tugas terlebih dulu
|
|||||
5
|
Bosan dengan tugas
|
|||||
6
|
Menganggap
enteng tugas
|
|||||
7
|
Lupa mengerjakan tugas
|
|||||
8
|
Mengerjakan dengan teliti hingga terlambat mengumpulkan tugas
|
|||||
9
|
Bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas
|
|||||
10
|
Berhenti mengerjakan tugas ketika menjumpai kesulitan
|
|||||
11
|
Guru memberi tugas dengan waktu yang lama
|
|||||
12
|
langsung mengerjakan tugas
yang diberikan guru
|
|||||
13
|
membuat perencanaan
belajar
|
|||||
14
|
Mengerjakan tugas lebih cepat dari yang direncanakan
|
|||||
15
|
Mengerjakan tugas ketika mendekati batas waktu pengumpulan
|
|||||
16
|
Mengerjakan tugas membuat
kamu melakukan aktifitas lain
|
|||||
17
|
Apakah kegiatan diluar
sekolah mengganggu kegiatan belajarmu
|
|||||
18
|
lebih mengutamakan
kegiatan diluar sekolah
|
|||||
19
|
Apakah kamu rajin
mengikuti kegiatan ekskul
|
|||||
20
|
punya waktu luang
mengikuti kegiatan ekskul
|
B. Prosedur mencari
Validitas Instrumen
no
|
soal (X)
|
∑(Y)
|
Y2
|
|||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
19
|
20
|
|||
1
|
5
|
5
|
4
|
5
|
3
|
5
|
5
|
4
|
5
|
5
|
4
|
5
|
4
|
4
|
3
|
5
|
3
|
4
|
4
|
5
|
87
|
7569
|
2
|
3
|
3
|
4
|
3
|
2
|
4
|
3
|
5
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
5
|
2
|
4
|
2
|
4
|
3
|
4
|
68
|
4624
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
2
|
4
|
4
|
5
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
5
|
2
|
4
|
4
|
3
|
2
|
4
|
71
|
5041
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
4
|
5
|
3
|
4
|
3
|
2
|
4
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
5
|
63
|
3969
|
5
|
4
|
4
|
4
|
3
|
2
|
4
|
4
|
5
|
4
|
4
|
4
|
3
|
2
|
4
|
2
|
4
|
2
|
2
|
2
|
5
|
68
|
4624
|
6
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
3
|
5
|
3
|
5
|
3
|
4
|
3
|
5
|
3
|
5
|
3
|
4
|
3
|
5
|
76
|
5776
|
7
|
4
|
4
|
4
|
3
|
2
|
3
|
2
|
5
|
5
|
4
|
3
|
3
|
3
|
5
|
3
|
3
|
2
|
3
|
2
|
5
|
68
|
4624
|
8
|
4
|
4
|
3
|
3
|
4
|
4
|
5
|
3
|
5
|
5
|
4
|
3
|
5
|
5
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
5
|
79
|
6241
|
9
|
3
|
4
|
5
|
4
|
2
|
3
|
3
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
2
|
4
|
3
|
3
|
2
|
3
|
3
|
4
|
67
|
4489
|
10
|
5
|
5
|
4
|
5
|
2
|
5
|
4
|
5
|
5
|
4
|
3
|
5
|
4
|
5
|
3
|
5
|
2
|
4
|
4
|
5
|
84
|
7056
|
11
|
3
|
4
|
3
|
3
|
2
|
4
|
3
|
3
|
5
|
3
|
2
|
4
|
3
|
4
|
2
|
4
|
2
|
3
|
3
|
4
|
64
|
4096
|
12
|
5
|
5
|
5
|
4
|
4
|
3
|
5
|
5
|
5
|
4
|
4
|
5
|
2
|
5
|
3
|
4
|
2
|
4
|
3
|
5
|
82
|
6724
|
13
|
4
|
4
|
4
|
3
|
2
|
3
|
2
|
4
|
4
|
3
|
3
|
4
|
2
|
4
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
4
|
61
|
3721
|
14
|
4
|
4
|
3
|
3
|
2
|
3
|
3
|
5
|
4
|
4
|
4
|
3
|
2
|
4
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
5
|
64
|
4096
|
15
|
5
|
4
|
5
|
3
|
3
|
4
|
5
|
5
|
4
|
4
|
3
|
4
|
5
|
5
|
3
|
4
|
2
|
4
|
3
|
5
|
80
|
6400
|
16
|
3
|
4
|
3
|
4
|
2
|
3
|
3
|
4
|
5
|
3
|
2
|
3
|
2
|
4
|
2
|
3
|
2
|
3
|
2
|
4
|
61
|
3721
|
17
|
3
|
4
|
4
|
3
|
2
|
3
|
5
|
3
|
4
|
4
|
3
|
4
|
3
|
4
|
2
|
4
|
3
|
2
|
2
|
5
|
67
|
4489
|
18
|
3
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
5
|
3
|
3
|
4
|
2
|
2
|
4
|
66
|
4356
|
19
|
3
|
4
|
3
|
3
|
2
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
2
|
4
|
3
|
4
|
2
|
5
|
2
|
2
|
2
|
5
|
62
|
3844
|
20
|
4
|
4
|
5
|
3
|
4
|
4
|
5
|
5
|
4
|
4
|
3
|
5
|
4
|
5
|
2
|
4
|
2
|
3
|
2
|
4
|
76
|
5776
|
21
|
4
|
5
|
4
|
4
|
2
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
4
|
4
|
2
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
5
|
71
|
5041
|
22
|
3
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
4
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
71
|
5041
|
23
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
2
|
3
|
3
|
5
|
3
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
67
|
4489
|
24
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
5
|
4
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
2
|
5
|
3
|
2
|
3
|
5
|
81
|
6561
|
25
|
4
|
5
|
4
|
5
|
3
|
3
|
5
|
3
|
4
|
3
|
2
|
3
|
3
|
4
|
2
|
4
|
3
|
3
|
4
|
4
|
71
|
5041
|
∑
|
95
|
104
|
96
|
88
|
67
|
90
|
94
|
104
|
105
|
92
|
80
|
93
|
76
|
111
|
62
|
97
|
64
|
75
|
68
|
114
|
1775
|
127409
|
XY
|
6858
|
7437
|
6869
|
6318
|
4843
|
6473
|
6788
|
7437
|
7493
|
6618
|
5733
|
6683
|
5505
|
7917
|
4448
|
6969
|
4561
|
5420
|
4907
|
8132
|
||
X2
|
375
|
440
|
380
|
322
|
195
|
336
|
376
|
450
|
453
|
350
|
270
|
359
|
252
|
499
|
160
|
389
|
176
|
241
|
198
|
526
|
||
V
|
0,81
|
0,53
|
0,42
|
0,54
|
0,59
|
0,65
|
0,65
|
0,34
|
0,3
|
0,68
|
0,38
|
0,6
|
0,64
|
0,39
|
0,
5
|
0,62
|
0,13
|
0,64
|
0,59
|
0,41
|
KETERANGAN
table validitas : V adalah validitas
RUMUS VALIDITAS
Butir1
Maka dengan N=25 dan
taraf kesalahan 5%= 0.396 didapatkan r tabel
= 0.396 dan r hitung = 0.61,
jadi r hitung (0.61) > r tabel (0.396) dan
dapat disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan valid.
Butir 2
Maka dengan N=25 dan
taraf kesalahan 5%= 0.396, didapatkan r tabel
= 0.396 dan r hitung = 0.53,
jadi r hitung (0.53) > r tabel (0.396) dan
dapat disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan valid.
Butir 3
Maka dengan N=25 dan taraf kesalahan 5%=
0.396, didapatkan r tabel =
0.396 dan r hitung = 0.42,
jadi r hitung (0.42) > r tabel (0.396) dan
dapat disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan valid.
Butir4
Maka dengan N=25 dan taraf kesalahan 5%=
0.396, didapatkan r tabel =
0.396 dan r hitung = 0.54,
jadi r hitung (0.54) > r tabel (0.396) dan
dapat disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan valid.
Butir5
Maka dengan N=25 dan taraf kesalahan 5%=
0.396, didapatkan r tabel =
0.396 dan r hitung = 0.59,
jadi r hitung (0.59) > r tabel (0.396) dan
dapat disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan valid.
Butir6
Maka dengan N=25 dan taraf kesalahan 5%=
0.396, didapatkan r tabel =
0.396 dan r hitung = 0.64,
jadi r hitung (0.64) > r tabel (0.396) dan
dapat disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan valid.
Butir7
Maka dengan N=25 dan taraf kesalahan 5%=
0.396, didapatkan r tabel =
0.396 dan r hitung = 0.65,
jadi r hitung (0.65) > r tabel (0.396) dan
dapat disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan valid.
Butir8
Maka dengan N=25 dan taraf kesalahan 5%=
0.396, didapatkan r tabel =
0.396 dan r hitung = 0.34,
jadi r hitung (0.34) < r tabel (0.396) dan
dapat disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan tidak valid.
Butir9
Maka dengan N=25 dan taraf kesalahan 5%=
0.396, didapatkan r tabel =
0.396 dan r hitung = 0.3,
jadi r hitung (0.3) < r tabel (0.396) dan dapat
disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan tidak valid.
Butir 10
Maka dengan N=25 dan taraf kesalahan 5%=
0.396, didapatkan r tabel =
0.396 dan r hitung = 0.68,
jadi r hitung (0.68) > r tabel (0.396) dan
dapat disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan valid.
Butir 11
Maka
dengan N=25 dan taraf kesalahan 5%= 0.396, didapatkan r tabel = 0.396 dan r hitung
= 0.38, jadi r hitung (0.38) <
r tabel (0.396) dan dapat disimpulkan bahwa instrument tes dapat
dikatakan tidak valid.
Butir12
Maka dengan N=25 dan taraf kesalahan 5%=
0.396, didapatkan r tabel =
0.396 dan r hitung = 0.6,
jadi r hitung (0.6 > r tabel (0.396) dan dapat
disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan valid.
Butir 13
Maka dengan N=25 dan taraf kesalahan 5%=
0.396, didapatkan r tabel =
0.396 dan r hitung = 0.39,
jadi r hitung (0.39) < r tabel (0.396) dan
dapat disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan tidak valid.
Butir 14
Maka dengan N=25 dan taraf kesalahan 5%=
0.396, didapatkan r tabel =
0.396 dan r hitung = 0.39,
jadi r hitung (0.39) < r tabel (0.396) dan
dapat disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan tidak valid.
Butir 15
Maka dengan N=25 dan taraf kesalahan 5%=
0.396, didapatkan r tabel =
0.396 dan r hitung = 0.5,
jadi r hitung (0.5) > r tabel (0.396) dan dapat
disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan valid.
Butir 16
Maka dengan N=25 dan taraf kesalahan 5%=
0.396, didapatkan r tabel =
0.396 dan r hitung = 0.62,
jadi r hitung (062) > r tabel (0.396) dan dapat
disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan valid.
Butir 17
Maka dengan N=25 dan taraf kesalahan 5%=
0.396, didapatkan r tabel =
0.396 dan r hitung = 0.13,
jadi r hitung (0.13) < r tabel (0.396) dan
dapat disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan tidak valid.
Butir 18
Maka dengan N=25 dan taraf kesalahan 5%=
0.396, didapatkan r tabel =
0.396 dan r hitung = 0.64,
jadi r hitung (0.64) > r tabel (0.396) dan
dapat disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan valid.
Butir 19
Maka dengan N=25 dan taraf kesalahan 5%=
0.396, didapatkan r tabel =
0.396 dan r hitung = 0.59,
jadi r hitung (0.59) < r tabel (0.396) dan
dapat disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan valid.
Butir 20
Maka dengan N=25 dan
taraf kesalahan 5%= 0.396, didapatkan r tabel
= 0.396 dan r hitung = 0.41,
jadi rhitung (0.41) > r tabel (0.396) dan dapat
disimpulkan bahwa instrument tes dapat dikatakan valid.
C. Prosedur mencari Reliabilitas Instrument
Table
reliabilitas
NO
|
X
|
Y
|
X2
|
Y2
|
XY
|
1
|
37
|
30
|
1369
|
900
|
1110
|
2
|
26
|
23
|
676
|
529
|
598
|
3
|
27
|
22
|
729
|
484
|
594
|
4
|
25
|
19
|
625
|
361
|
475
|
5
|
29
|
20
|
841
|
400
|
580
|
6
|
30
|
27
|
900
|
729
|
810
|
7
|
26
|
22
|
676
|
484
|
572
|
8
|
32
|
27
|
1024
|
729
|
864
|
9
|
27
|
22
|
729
|
484
|
594
|
10
|
34
|
30
|
1156
|
900
|
1020
|
11
|
25
|
23
|
625
|
529
|
575
|
12
|
35
|
26
|
1225
|
676
|
910
|
13
|
25
|
19
|
625
|
361
|
475
|
14
|
26
|
19
|
676
|
361
|
494
|
15
|
33
|
28
|
1089
|
784
|
924
|
16
|
25
|
19
|
625
|
361
|
475
|
17
|
28
|
22
|
784
|
484
|
616
|
18
|
26
|
20
|
676
|
400
|
520
|
19
|
25
|
23
|
625
|
529
|
575
|
20
|
33
|
24
|
1089
|
576
|
792
|
21
|
29
|
24
|
841
|
576
|
696
|
22
|
30
|
24
|
900
|
576
|
720
|
23
|
26
|
24
|
676
|
576
|
624
|
24
|
35
|
25
|
1225
|
625
|
875
|
25
|
32
|
23
|
1024
|
529
|
736
|
∑
|
726
|
585
|
21430
|
13943
|
17224
|
Kemudian dihitung menggunakan rumus validitas
Untuk reliabilitas menggunakan rumus belah dua
Maka
dengan N=25 dan taraf kesalahan 5%= 0.7, didapatkan r tabel = 0.7 dan r hitung
= 0.88, jadi r hitung (0.88) >
r tabel (0.7) dan dapat disimpulkan bahwa uji coba instrumen
terbukti reliabel, karena r hitung > r tabel yaitu 0.88
> 0.7
D. Instrument Akhir
Dari perhitungan validitas dari angket prokrastinasi
siswa dapat dilihat hasil sebagai berikut :
Variabel
|
∑ butir
|
No.Butir gugur
|
∑ butir valid
|
Prokrastinasi siswa MA
AL-ISLAM Jamsaren Surakarta
|
20
|
3.5.11
|
17
|
Jadi terdapat5 item instrumen yang gugur dan 15
item yang valid.
No
|
INSTRUMEN
|
S
|
SR
|
KD
|
P
|
TP
|
1
|
kamu bingung untuk memulai
mengerjakan tugas
|
|||||
2
|
Tidak paham dengan tugas
yang diberikan
|
|||||
3
|
Menunda mengerjakan tugas
|
|||||
4
|
Lebih memilih aktifitas
lain dari pada mengerjakan tugas terlebih dulu
|
|||||
5
|
Bosan dengan tugas
|
|||||
6
|
Menganggap enteng tugas
|
|||||
7
|
Lupa mengerjakan tugas
|
|||||
8
|
Berhenti mengerjakan tugas
ketika menjumpai kesulitan
|
|||||
9
|
langsung mengerjakan tugas
yang diberikan guru
|
|||||
10
|
membuat perencanaan
belajar
|
|||||
11
|
Mengerjakan tugas ketika
mendekati batas waktu pengumpulan
|
|||||
12
|
Mengerjakan tugas membuat
kamu melakukan aktifitas lain
|
|||||
13
|
lebih mengutamakan
kegiatan diluar sekolah
|
|||||
14
|
Apakah kamu rajin
mengikuti kegiatan ekskul
|
|||||
15
|
punya waktu luang
mengikuti kegiatan ekskul
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment