Kutipan buku ~ Habibie dan Ainun
Ungkapan B.J Habibie untuk almarhumah istri tercintanya :
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak
sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan
kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku
menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku
serasa kosong melompong, hilang isi. Kau tahu sayang, rasanya seperti angin
yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada air mata yang jatuh kali ini,
aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada
kenangan pahit manis selama kau ada, Aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya
terlalu sebentar kau di sini. Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu
sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang
baik.
Mana mungkin aku setia padahal
memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga
aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti
ini.
Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan
kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada. Selamat
jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan, calon bidadari
surgaku.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment